KRIPSI BAB III METODE PENELITIAN



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan, dan penelitian tingkat ini bagian dari penelitian pada umumnya. Penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya dapat langsung diperhatikan pada masyarakat yang bersangkutan. Cirri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu kegiatan dan adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut. Mengacu pada karakteristik tersebut penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti dikelas atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan parsitifatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses ntupembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.[1]
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bersiklus yang terdiri dari empat tahap dalam sekali pertemuan dan jumlah semua pertemuannya ialah tiga siklus. Keempat tahap tersebut terdiri dari perencanaan, tindakan, pengmatan dan refleksi, seperti pada gambar berikut ini.

Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan
SIKLUS III

Pengamatan

Laporan
Tindakan
Refleksi

Tindakan
Refleksi

Tindakan
Refleksi
 











Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Action Research)[2]
Siklus penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yang menunjukkan langkah-langkah yaitu :
1.      Perencanaan
a)      Penelitian melakukan analisis kurikulum untuk menunjukkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan penerapan model  Problem based learning .
b)      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang pokok bahasan Fiqih.  yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning seperti yang terlampir pada lampiran.
c)      Membuat lembar kerja siswa (LKS) tentang pokok bahasan Fiqih.  yang sesuai dengan model proble based learning (PBL) seperti yang terlampir pada lampiran.
d)     Membuat intrumen penelitian untuk mengumpulkan data yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, serta angket seperti yang terlampir.
2.      Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun yaitu dengan menerapkan problem based learning pada pokok pembahasan Fiqih.
3.      Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk melihat pengaruh tindakan yang dilakukan dengan menerapkan model problem based learning (PBL) pada pokok bahasan Fiqih. , yang diamati oleh pengamat kemudian dicatat semua kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam lembar pengamatan. Adapun kegiatan yang diamati adalah semua aktivitas guru dan siswa pada saat guru dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
4.      Refleksi
Refleksi adalah melihat kembali tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas yang telah dicatat dalam lembar pengamatan. Setelah selesai kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model problem based learning (PBL) pada pokok bahasan Fiqih. , meneliti dan mengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama. Hasil pengamatan yang diberikan oleh pengamat akan dijadikan pedoman oleh peneliti dalam merefisi berbagai kelemahan pada RPP siklus pertama dalam menyusun RPP siklus kedua pada pertemuan selanjutnya.[3]
B.     Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsS Babun Najah Kota Banda Aceh dengan jumlah 20 siswa. Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok pembahasan Fiqih.
C.    Instrumen Penelitian
Adapun instrument pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Lembaran Tes, melalui penerapan PBL tes diberikan setelah pembelajaran berlangsung siswa dengan siklus. Lembaran tes tersebut berbentuk pilihan ganda yang tiap tahap terdiri dari 10 soal.[4]
2.      Lembaran pengamatan aktivitas guru dan siswa, digunakan untuk mengamati kemampuan guru dan siswa dalam melaksanakan setiap tahap pembelajaran. Jadi lembaran pengmatan ini memuat aktivitas yang akan diamati serta kolom-kolom menunjukkan tingkat dari setiap aktivitas yang diamati.[5]
3.      Angket, digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, dalam bentuk pertanyaan tertulis dan jawaban yang diberikan juga dalam bentuk tertulis yaitu : dalam bentuk isian, symbol, atau tanda.
D.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran atau penilaian yang bergantung pembagian tugas berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa mencakup pokok bahasan yandiajarkan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes akhir ( postes) berjumlah 10 soal.
2.Lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model PBL, sedangkan lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
3. Angket yaitu bentuk pertanyaan tertulis yang menyediakan beberapa alternative jawaban guna mengumpulkan data dari siswa yang terpilih sebagai sampul. Angket berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap model PBL. Respon diberikan kepada siswa setelah selesai kegiatan belajar mengajar seluruhnya, respon ini diisi oleh masing-masing siswa.
E.     Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah
1.      Analisis Hasil Belajar
Menurut Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di MTsS Babun Najah Kota Banda Aceh untuk ketuntasan belajar jika seorang siswa mendapatkan skor ≥ 65 maka dikatagorikan sebagai siswa yang telah tuntas secara individual. Mendiknas mengemukakan bahwa ktuntasan belajar secara klasikal apabila dikelas tersebut terdapat ≥ 85% dari jumlah siswa tuntas secara individual[6]. Data hasil bejar diperoleh dari tes akhir yang berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal yang dibagikan pada tiap pertemuan. Data hasil belajar yang diperoleh mash berupa data mentah yang harus dianalisis. Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan rumus presentase yaitu :[7]
a.       Ketuntasan Individu
P=  x 100%
Keterangan :
P= Angka presentasi
F= Frekuensi yang dijawab benar
N=Jumlah soal
b.      Ketuntasan Klasikal[8]
 P=  x 100%28
Keterangan :
P= Angka presentasi
F= Jumlah Siswa yang tuntas
N=Jumlah Siswa keseluruhan

Tabel 3.1 : Kriteria Hasil Belajar Siswa
No
Persentase
Hasil Belajar Siswa
1
90-100
Sangat Tinggi
2
80-89
Tinggi
3
65-79
Sedang
4
0-54
Sangat Rendah

Pada penelitian ini, suatu kelas dikatakan tuntas jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85 % siswa telah mencapai nilai ketuntasan 65. Nilai 65 adalah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tetapkan pada mata pelajaran Fiqih.
2.      Analisis Aktifitas Guru dan Siswa
Data Aktifitas guru dan siswa diperoleh dari pengamatan yang diisi selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Fiqih dengan menerapkan model PBL pada kelas VIII MTsS Babun Najah Banda Aceh, adapun terlaksana atau tidaknya penulis menganalisis hasil data dengan menggunakan statistik deskriktif (skor rata-rata). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :
            P=  x100 %
Keterangan :
P= Persentase
F= Frekuensi
N= Jumlah Siswa

Tabel. 3.2 : Kriteria Aktivitas Belajar Guru dan Siswa
No
Aktivitas
Kualifikasi
1
85%-100%
Sangat Aktif
2
70%-84%
Aktif
3
55%-69%
Cukup Aktif
4
45%-54%
Kurang Aktif
5
0%-45%
Sangat Kurang Aktif

Berdasarkan kriteria diatas, maka tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan baik jika skor dari setiap aspek yang dinilai berada pada katagori aktif dan sangat aktif.
3.      Analisis Respon Siswa
Data untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran PBL juga menggunakan statistik persentase (%).
P=  x 100 %
Keterangan :
P= Persentase
F= Frekuensi
N= Jumlah Siswa
F.     Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan yang telah ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah sesuai dengan tujuan tindakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki, meningkatkan hasil belajar Fiqih terhadap aktivitas siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran PBL Pada kelas VIII MTsS Babun Najah Banda Aceh.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila secara keseluruhan siswa dalam satu kelas mencapai ketuntasan belajar sebesar 85% dengan memperoleh minimal 65% dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.


[1] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,(Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2010), hal. 44-45.
[2] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hal.16
[3]  Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.71
[4] Ibid. Hal. 137
[5] Sumadi suryabrata, Metodelogi Penelitian,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hal.97
[6] Agung A, Metodelogi Penelitian Pendidikan,(Singaraja:Undiksha Singaraja,2010), hal.8
[7] Anas Sudjono, Pengantas Statistik Pendidikan,(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2005), hal.43
[8]Sujana, Pengantar  Statistik Pendidikan,(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2005), hal. 43

Comments