BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan
agama yang luas jangkauan dari zaman sebelum kita dan islam juga mempunyai
sejarah yang begitu panjang jika kita tulis tidak akan selesai dalam hitungan
hari bahkan hitungan bulan. Sejarah islam berawal dari kelahiran nabi Muhammad
SAW yang dilahirkan di kota Mekah dengan perjuangan beliau menyebarkan agama
islam hingga kepenjuru dunia dengan berbagai teknik atau konsep agar beliau dan
para sahabat dapat berdakwah dengan kedamaian tanpa harus ada pertumpahan
darah. Walaupun nabi Muhammad SAW dan para sahabat telah berusaha untuk
berdakwah dengan damai sedikit banyaknya ada kaum yang menentang dan
menyebabkan pertumpahan darah.
Sejarah
merupakan kisah atau cerita yang nyata dimasa lampau yang benar benar terjadi
dengan mempelajari sejarah kita dapat mengambil pelajaran atau motivasi agar
kita menjadi orang yang lebih baik. Dalam mempelajari sejarah ada beberapa yang
perlu kita perhatikan baik sejarah itu secara isinya maupun cara mempelajari
sejarah itu sendiri agar mempelajarinya bukan hanya menjadikan sejarah sebuah
dongeng belaka namun menjadikan sejarah sebagai cambuk agar kita menghormati
perjuangan orang-orang yang telah memperjuangkannya dan menjadi motivasi agar
kita menjadi lebih baik.
Dengan memahami
sejarah secara umum maka akan lebih mudah untuk memahami sejarah islam yang
begitu panjang dan luas, sejarah peradabaan islam merupakan sejarah yang
membahas cerita atau kisah yang dimiliki umat islam berabad-abad lalu hingga
sekarang. Dengan demikian, kita harus lebih memahami sejarah kebudayaan islam
baik secara umum mapun secara khusus ( lebih dalam) agar menjadikan sejarah
islam sebagai i’tibar (pelajaran).
B. Rumusan Masalah
Dengan
berdasarkan latar diatas kita dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi sejarah?
2. Apa metode sejarah?
3. Apa saja ilmu dasar
sejarah?
4. Apa ilmu bantu
sejarah?
5. Apa manfaat dan
ungersi mempelajari sejarah peradaban Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab dari
kata “Syajarotun” artinya pohon. Kalau kita
telah secara sistematis memang sejarah hampir sama dengan pohon yakni mempunyai
cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang,
lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah kata silisilah,
kisah, hikayat yang berasal dari bahasa Arab.
Dalam dunia
barat sejarah disebut Histoire (Prancis), Historie (Belanda), dan History
(Inggris). Dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang
berarti ilmu. Menurut Aristoteles Istoria diartikan sebagai
kajian sistematik mengenai seperangkat gejala alam, yang dituturkan secara
kronologis maupun tidak kronologis. Penegrtian ini masih digunakan dalam bahasa
Inggris yang disebut Natural History. Kata istoria biasanya
diperuntukkan bagi kajian mengenai gejala-gejala hal ihwal manusia alam urutan
kronologis.[1]
Definisi secara
umum kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman
disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi, sedangkan
dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh dan taurikh
yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhusy-syay-I
menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa.
Dalam kamus bahasa
Indonesia, pengertian sejarah mencakup 3 hal :
1.
Silsilah, asal usul keturunan
2.
Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lampau, riwayat, tambo, peristiwa-peristiwa penting yang benar-benar
terjadi, cerita-cerita yang beradasr pada kejadian-kejadian yang benar-benar
terjadi
3.
Ilmu pengetahuan atau uraian tentang
peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa
lampau.
Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang
berarti “pengalaman masa lampau dari umat manusia “the past
experience of mankind. Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah
sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang
diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas.
Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah mengungkap peristiwa-peristiwa masa silam, baik peristiwa social, politik,
ekonomi, maupun agama dan budaya dari suatu bangsa, negara ataupun dunia.
Definisi
sejarah menurut pendapat beberapa ahli :
1.
Menurut Ibnu Khaldun.
Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat
manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
watak-watak masyarakat itu, seperti keliaran, keramahtamahan dan solidaritet
golongan, tentang revolusi-revolusi dan pemberontakan-pemberontakan oleh
segolongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat timbulnya
kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat bermacam-macam, tentang
bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya,
maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan dan pertukangan, dan pada
umumnya tentang segala perubahan yang terjadi ke dalam masyarakat karena watak
masyarakat itu sendir
2. Menurut
Bauer
Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang
berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan
fenomena kehidupan sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara
manusia terhadap masyarakatnya. Melihat dampaknya pada masa-masa berikutnya
atau yang berhubungan dengan kualitas mereka yang khas dan berkonsentrasi pada
perubahan-perubahan yang temporer dan di dalam hubungan terhadap yang tidak
dapat diproduksi kembali.
3. Menurut
Zidi Gazalba
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang
manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan
lengkap, meliputi urutan fakta tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang
memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
4. Menurut
Brenheim
Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan
menceritakan fakta-fakta di dalam waktu temporer dan di dalam hubungan dengan
perkembangan umat manusia dalam aktifitas mereka (baik individu maupun
kolektif) sebagai makhluk sosial di dalam hubungan sebab akibat.
B. Metode Sejarah
Dalam metode sejarah, terdapat empat tahapan
yang harus dilewati. Keempat tahapan tersebut yakni heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
a) Heuristik
Tahapan yang pertama adalah heuristik. Heuristik berasal dari bahasa Yunani “heuriskein”
yang berarti menemukan atau memperoleh (Renier, 1997:113 dalam Lubis,
2011:17). SejarawanNina Herlina Lubis (2011:15)
mendefinisikan heuristik sebagai tahapan / kegiatan menemukan dan menghimpun
sumber, informasi, jejak masa lampau. Jadi, heuristik merupakan tahapan proses
mengumpulkan sumber – sumber sejarah. Di samping sumber tertulis, terdapat pula
sumber lisan. Menurut Sartono Kartodirjo, sejarah lisan
merupakan cerita-cerita tentang pengalaman kolektif yang disampaikan secara
lisan (Dienaputra, 2006:12). Sejarah lisan diperlukan untuk melengkapi sumber –
sumber tertulis. Dalam sejarah lisan, terdapat informasi – informasi yang tidak
tercantum dalam sumber – sumber tertulis. Untuk mendapatkan informasi –
informasi itu, penulis harus melakukan wawancara dengan naarsumber yang disebut
sebagai pengkisah dengan menggunakan alat rekam dan kaset (Dienaputra,2006:35).
b) Kritik
Tahapan yang kedua adalah kritik. Sumber –
sumber yang telah diperoleh melalui tahapan heuristik, selanjutnya harus
melalui tahapan verifikasi. Terdapat dua macam kritik, yakni kritik
ekstern untuk meneliti otentisitas atau keaslian sumber, dan kritik intern
untuk meneliti kredibilitas sumber (Kuntowijoyo, 2005: 100). Singkatnya,
tahapan kritik ini merupakan tahapan untuk memilih sumber – sumber asli dari
sumber – sumber palsu. Untuk mendapatkan fakta sejarah, perlu melakaukan proses
koroborasi, yakni pendukungan suatu data dari suatu sumber sejarah dengan
sumber lain (dua atau lebih), dimana tidak ada hubungan kepentingn di antara
sumber-sumber tersebut, atau sumber bersifat merdeka (Herlina, 2011: 34).
c) Interpretasi
Tahapan yang ketiga adalah interpretasi. Interpretasi merupakan tahapan / kegiatan
menafsirkan fakta-fakta serta menetapkan makna dan saling hubungan daripada
fakta-fakta yang diperoleh (Herlina, 2011:15). Terdapat dua macam interpretasi,
yakni analisis yang berarti menguraikan dan sintesis yang berarti menyatukan. Melalui tahapan
interpretasi ini lah, kemampuan intelektual seorang sejarawan benar – benar
diuji. Sejarawan dituntut untuk dapat berimajinasi membayangkan bagaimana
peristiwa di masa lalu itu terjadi. Namun, bukan berarti imajinasi yang bebas
seperti seorang sastrawan. Imajinasi seorang sejarawan dibatasi oleh
fakta – fakta sejarah yang ada.[2]
d) Historiografi
Tahapan yang keempat adalah historiografi. Historiografi (Gottschalk, 2006:39) adalah
rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau berdasarkan data yang
diperolah dengan menempuh proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman
dan peninggalan masa lampau. Dalam melakukan penulisan sejarah, terdapat
beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, penyeleksian atas
fakta-fakta, untaian fakta-fakta, yang dipilihnya berdasarkan dua kriteria:
relevansi peristiwa-peristiwa dan kelayakannya. Kedua, imajinasi yang digunakan
untuk merangkai fakta-fakta yang dimaksudkan untuk merumuskan suatu hipotesis
(Reiner, 1997:194 dalam Herlina, 2011:57). Ketiga, kronologis. Dalam tahapan
historiografi ini lah, seluruh imajinasi dari serangkaian fakta yang ada
dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Potongan – potongan fakta sejarah ditulis
hingga menjadi sebuah tulisan kisah sejarah yang kronologis. Tahapan – tahapan
metode sejarah mempermudah sejarawan dalam melakukan penelitian. Mulai dari
proses pengumpulan sumber – sumber, memilih sumber – sumber asli,menginterpretasikan
sumber – sumber, hingga penulisan sejarah.[3]
C. Ilmu Dasar Sejarah
Sejarah
mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
1.
Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu
atau kronologis.
2.
Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu
yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan dating
3.
Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari
peristiwa tersebut
4.
Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat
sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data
pembuktian yang baru.
Sejarah
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek
kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Mengapa Sejarah selalu berhubungan dengan masa
lalu/lampau?
Masa lampau itu
sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan
merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu
bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai
modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan
datang.[4]
Masa Lampau,
merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau
itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia,
perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam
sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam
kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat
lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu
itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan
masyarakat masa kini dan masa yang akan datang
D. Ilmu-Ilmu Bantu Sejarah
1) Paleontologi
Paleontologi
adalah ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada di
muka bumi, terutama fosil-
fosil kata ‘’fosil’’ berasal dari bahasa
Yunani, lissilis, yang berarti apa yang digali
atau dikeluarkan dari tanah. Kemudiankata ini memmiliki arti khusus yang
mengenai sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan itu tetap terpelihara karena
telah membantu serta tersimpan selama ratusan juta tahun.
2) .Paleoantropologi
Kalau
paleontologi merupakan ilmu yang mempelajari fosil-fosil binatang
dantumbuh-tumbuhan, maka paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari
manusia-manusia purba sehingga disebut juga antropologi ragawi. Objek yang
dipelajari ialahfosil-fosil manusia purba. Ilmu ini bertujuan untuk
merekontruksi asal-usul manusiaevolusi, persebarannya, lingkungannya, cara
hidup, dan budayanya.
3) Arkeologi
Arkeologi
adalah kajian ilmiah, mula-mula menghsilkan kebudayaan prasejarahdengan cara
penggalian (ekskavasi) dan pemaparan ( deskripsi) sisa-sisa
peninggalan prasejarah. Kemudian dikaji juga hasil-hasil kebudayaan atau
peninggalan manusiasetelah memasuki periode sejarah yang ditentukan melalui
ekskavasi-ekskavasi disitus-situs arkeolog, yaitu tempat-tempat yang dianggap
menyimpan bukti-buktiarkeologis
4) Paleografi
Paleografi
adalah kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termasuk ilmu membaca,menentukan
waktu (tanggal), dan menganalisis tulisan-tulisan kuno yang ditulisdiatas
papirus, tablet-tablet tanah liat, tembikar, kayu, perkamen (vellum)
kertas,lontar (daun enau).
5) Epigrafi
Sebenarnya
tidak ada perbedaan yang mencolok antara paleografi dan epigrafi,kecuali pada
materi yang dipakai untuk menulis. Epigraf adalah pengetahuanmengenai cara
membaca, menentukan tanggal atau waktu, dan menganalisis tulisanatau inkripsi
kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama seperti batu, logamatau gading.
Inkripsi atau prasasti tersebut dimaksudkan untukmemberikan informasi,atau
catatan mengenai kejadian-kejadian penting. Kajian atas inkripsi atau prasasti
iniacapkali merupakan satu-satunya sumber informasi pertama atau pengetahuan
kitatentang masa-masa awal sejarah.
6) Ikonografi
Ikonografi
adalah ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari
zaman prasejarah dan sejarah. Arca-arca atau patung-patung ini dapat
berdiri sendiri ataumerupakan bagian dari bangunan-bangunan keagamaan seperti
kuil, gereja ataucandi. Sejumlah besar patung telah dihasilkan oleh
masing-masing peradaban kunodunia, seprti Mesir, Mesopotamia, Persia, Indian,
Pra Yunani, Yunani, Romawi,Cina. Begitu pila patung-patung atau arca dari Abad
Pertengahan dan Reneissance diEropa.
7) Numismatik
Numismatik
adalah ilmu yang mempelajari mata ung (coins), asal-usul, teknik pembuatannya,
sejarah, mitologi dan seninya. Mata uang atau koin itu ialah sekeping logam
yang diberi bentuk dan berat tertentu, yang memuat tanda-tanda
dicapkandiatasnya oleh pejabat pemerintah sehingga menjadi jaminan sah mengenai
nilai san beratnya sebagai alat tukar resmi. Mata uang itu ada yang berupa
kertas, tetapiumumnya dari logam yang dapat bertahan lama. Mata uang logam
terbuat daritembaga, perunggu, perak dan emas.
8) Ilmu Keramik
Keramik adalah
nama umum untuk tembikar. Cina dan Porselin. Pengetahauntentang keramik
merupakan ilmu bantu sejarahdan kesenian yang penting. Hasilkajian tentang
benda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah, baik
untuk periode sejarah, baik untuk periode prasejarahmaupun periode sejarah.Dari
kajian tentang kramik maka dapat diketaui tentang ancer-ancer waktu,
pemilik atau pendukung budaya pemakaian keramik, lau lintas perdagangan
dan interaksiantar daerah dan bangsa.
9) Genealogi
Genealogi
adalah pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunankeluarga
seseorang atau beberapa orang. Dahulu kaisar-kaisar, raja-raja, atau
orang-orang terkemuka biasa membuat pohon-silsilah (family tree) untuk
menunjukan asal-usul leluhurnya. Sekarang penelusuran riwayat hidup (biografi)
dari orang-orangtertentu yang menjadi objek penelitian dapat dilakukan melalui
biodata ataucurriculum vitae. Penulisaan sejarah keluarga ( family history)
umumnyamengunakan genealogi sebagai dasarnya.
10) Filologi
Filologi adalah
ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno. Naskah-naskah ituditulis dalam
bahasa-bahasa Jawa Kuno, Sunda Kuno atau Melayu. Naskah-naskahitu ada yang
penting untuk sejarah indonesia pada umumnya, tetapi ada pula
untuk sejarah lokal khususnya.
11) Bahasa
Pengetahuan
Sejarawan tentang bahasa daerah atau bahasa asing sangatdiperlukan dalam
melakukan penelitian dan penulisan sejarah menurut topik atausubjek yang
dipilihnya. Pengetahuan itu tidak perlu harus menjadikannya ahli, tetapiminimal
ia dapat mengerti apa yang ditulis.
12) Statistik
Crxton dan
Cowden mendefinisikan statistik itu sebagai koleksi, presentasi,analisis, dan
interprestasi dan angka. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa
statistik tidak harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai hubungan
hanya dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan sosiaologi. Statistik itu
bukan ilmu (science)melainkan sebuah metode ilmiah (dcienntilic method).
13) Etnografi
Etonografi
merupakan salah satu cabang dari antropologi kajian ini memberikandeskripsi dan
analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa
(ethnic group) tertntu. Uraian terperinci mengenai seluruh unsur
kebudayaankelompok masyarakat atau suku itu seperti bahasa, mata pencaharian,
sistem pengetahuan dan teknologi, organisasi sosial, kesenian, dan
religinya.
E. Manfaat Mempelajari
Sejarah
Manfaat mempelajari sejarah adalah:
1.Kegunaan edukatif
kegunaan
sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia
yang belajar dari sejarah.belajar dari pengalaman yang pernah
dilakukan.pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yangdialaminya
sendiri,melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari
sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik
kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.sementara itu,
pengalaman yangbaik justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian,
manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial
and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. manusia harus berusaha
menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
2.Kegunaan inspiratif
kegunaan
sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat
memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional
yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal
abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan
nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia
berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.untuk
mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin
melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar
ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka,
tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan
rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK
karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa
yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.
3.Kegunaan rekreatif
kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan
sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan
kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan
komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca.
pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi
rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca
menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan dan rekreatif. membaca
telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah dirasakan sebagai suatu
kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif.
pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
F. Urgensi Mempelajari
Peradaban
Di antara
banyak topik yang selalu menjadi perhatian saya adalah semangat kuat untuk
menulis topik peradapan Islam. Sebab, siapa yang ingin memahami perjalanan
sejarah manusia, niscaya takkan dapat mengetahui semua itu tanpa mengkaji dan
mendalami peradaban yang indah menawan ini. Bukan saja peradaban Islami ini
contoh penting dalam hubungan sejarah peradaban, penyambung peradaban kuno
menuju peradaban modern, tapi sumbangan kaum Muslimin dalam roda perjalanan
sejarah kemanusiaan begitu banyak dan signifikan. Mustahil bagi kita bisa
menggapai apa yang dicapai manusia sekarang untuk dapat maju di bidang
kehidupan apapun tanpa mempelajari peradaban Islam, dengan kekhususannya lalu
mendalaminya, sejak masa Nabi SAW hingga sekarang.
Di antara
urgensi penulisan topik ini adalah untuk menolak serangan kasar yang ditujukan
kepada Islam dan kaum Muslimin. Di antara tuduhan dan serangan yang digunakan
oleh musuh-musuh adalah menuduh kaum muslimin secara menyimpang tanpa dasar
kebenaran, menyifati kaum muslimin dengan jumud dan beku,
menuduh bahwa kekeraan dan terorismemerupakan senjata dari perilaku serta sifat
kaum Muslimin. Sementara kebanyakan dari kaum Muslimin di hadapan
tuduhan-tuduhan ini hanya mengangkat tangan di atas pundak, lidahnya kelu, sama
sekali tidak sanggup membantah apa yang dituduhkan tersebut, atau membela diri
dari apa yang dituduhkan kepada dirinya. Semua sebab kebisuan ini karena kita
sangat bodoh dengan asal usul sejarah, metode-metode, dan peradabannya.
Fenomena
kebodohan ini membelenggu akal dengan kerendahan diri, dan keputusasaan yang
menjelma dalam perasaan kaum Muslimin. Semua fakta di segala ruang lingkup umat
yang terpasung pada zaman ini, tidak diragukan lagi, jika melihat peta
perjalanan dunia Islam secara politik, merupakan hal yang memprihatinkan dan
menyedihkan. Kondisi ilmiah, peradaban, ekonomi bahkan akhlak, sangat jauh
berbeda dan tidak sesuai dengan sifat kaum Muslimin sesungguhnya. Fakta-fakta ini
meninggalkan bekas dalam jiwa akan rasa pesimis yang menyebabkan tidak dapat
menerima identitas dirinya dan putus asa yang tiada berkesudahan.
Dalam kondisi
seperti ini, kita perlu menengok asal usul, membaca sejarah, dan mengenal
sebab-sebab kehebatan serta kegemilangan kita. Kondisi umat akhir ini takkan
menjadi baik kecuali dengan melihat kebaikan dari generasi pertama. Karena itu,
kita tidah mempelajari sejarah untuk sekedar memahami peradaban ini dengan
teori belaka atau sekedar dijadikan teori akademi semata, tapi tujuan dasarnya
adalah mengembalikan bangunannya seperti semula, mengentaskan dari kebingungan,
sampai mengembalikan kaum Muslimin menuju jalan yang benar. Sebagaimana juga
tujuan kita mengetahui ruang lingkup dunia dalam sejarah perjalanan kemanusiaan
dan keunggulan kita dalam kehidupan manusia, bukan sebagai suatu kebanggaan dan
kesombongan, tapi mengembalikan yang hak kepada ahlinya. Tujuan kita juga
adalah berdakwah kepada kebaikan agama yang dibina oleh sebaik-baik umat yang
pernah terlahir di muka bumi ini.Mekipun topik ini sangat penting, sebagaimana
tekad kami pun begitu kuat untuk menuliskanya, tapi kami tidak menutup-nutupi
kepada para pembaca budiman bahwa tulisan seputar topik ini adalah pekerjaan
yang tidak mudah.Berbagai kesulitan ini ditemukan ini ditemukan di berbagai
sisi, di antara lain, perbedaan para pemikir dan penulis mengenai definisi
peradaban. Kemudian, begitu luasnya sumbangan kaum Muslimin di berbagai bidang.
Bahkan, sumbangan itu mencapai ratusan ruang lingkup kemanusiaan. Lalu, waktu
panang yang harus kami uraikan dalam pembahasan, di mana kami membahas zaman
sejarah yang terjadi kurang lebih empat belas kurun. Di samping itu juga kami
harus membahas banyak tempat yang dijadikan dasar hukum kaum Muslimin dalam
mengambil kesimpulan, mulai Andalusia di Barat sampai Cina di Timur… Semua itu,
merupakan pekerjaan yang sukar untuk menjadikannya lurus seimbang, tetapi
alhamdulillah akhirnya kami bisa merumuskan satu garis besar untuk mengkonsep
pemaparan yang teratur mengenai Peradaban Islam ini secara praktis dan
insyaallah mudah untuk diserap.
Kesukaraan
terbesar dalam topik ini adalah perselisihan yang tajam antara para intelektual
seputar definisi peradaban, meliputi makna-makna dan ruang lingkupnya.
Peradaban menurut definisi orang-orang terdahulu, hanya melingkupi tempat
tinggal. Peradaban menurut mereka adalah kebalikan dari peradaban Badui
(penghuni lembah gurun). Hal itu sebagaimana yang dinashkan oleh Ibnu Manzhur
dalam satu pernyataan, “Peradaban (hadharah) terdiri dari adab (hadhar), sedang
hadhirah kelompok selain penghuni lembah (Badui).”
Setelah itu,
makna peradaban berkembang meliputi seluruh kehidupan manusia dari perkembangan
produksi, ilmu pengetahuan, keahlian, undang-undang dan sebagainya. Hal yang
tak ada dalam kehidupan masyarakat lembah Badui, kehidupan yang diperindah
dengan peradaban. Jadi, peradaban itu sendiri bukanlah suatu kebutuhan primer
kehidupan jika dilihat dari inti definisi tersebut. Karena itu, Ibnu
Khaldun mendefinisikan peradaban sebagai kondisi normal suatu masyarakat
yang menjadi tambahan kebutuhan pokok berupa pembangunan. Peningkatan itu
berbeda-beda menurut perbedaan kelapangan hidup. Perbedaan umat, baik banyak
maupun sedikit tergantung pada sudut perbedaan yang tidak terbatas.
Konsep yang perlu di ketahui
adalah:
·
Pertama adalah bahwa konsep sejarah akan
memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampu atau yang telah
lewat.
·
Kedua adalah sejarah adalah menunjukan makna
yang subjektif karena masa lalu tersebut adalah sebuah kisah atau cerita.
·
Dengan pemahaman mengenai sejarah dan artinya
secara luas maka disini anda akan di jelaskan mengenai pengertian sejarah
peradaban islam menurut para ahli.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seirama dengan
kata sejarah adalah kata silisilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa
Arab.Definisi secara umum kata history berarti “masa lampau umat manusia”.
Dalam bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehen yang
berarti terjadi, sedangkan dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akar
kata ta’rikh dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan
kadangkala kata tarikhusy-syay-I menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya
suatu peristiwa
B. Saran
Dalam makalah
ini tentunya akan ada kekurangan-kekurangan argumentasi atau kekeliruan dalam
penulisan atau susunan kata oleh karena itu, kritik dan saran kami butuhkan
guna perbaikan berikutnya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
Kami juga sarankan untuk membaca referensi lain yang terkait konep mandi wajib.
DAFTAR PUSTAKA
William H. Frederick dan Soeri
Soeroto, 1982, Pemahaman Sejarah Indonesia, Sebelum dan Sesudah
Revolusi, Jakarta: LP3ES.
Harun Nasution,1975,Pembaharuandalam Islam; SejarahPemikirandanGerakan,
BulanBintang: Jakarta.
Comments
Post a Comment