Keberadaan Mante, Suku Asli Yang Mendiami Aceh Tertangkap Kamera


Riau24
Keberadaan Mante, Suku Asli Yang Mendiami Aceh Tertangkap Kamera (foto:boombastis.com)

- Beberapa waktu lalu, netizen sempat dihebohkan dengan penampakan misterius dan unik. Penampakan tersebut dipercaya adalah Suku Mante, etnik terawal yang mendiami wilayah Aceh dan dianggap telah punah.
Siapakah Suku Mante?

Suku Mante atau yang dalam bahasa Gayo dikenal dengan Manti, disebut-sebut sebagai salah satu etnik terawal atau asli yang mendiami wilayah Aceh. Dilansir dari boombastis.com, keberadaan mereka pernah banyak disinggung dalam legenda rakyat. Sebenarnya tak hanya Mante, suku-suku seperti Lanuns, Sakai, Jakun, Senoi, dan Semang, juga bisa disebut etnis penghuni awal Aceh.
Mante yang awalnya menetap di sekitar wilayah Aceh Besar ini juga kabarnya termasuk ke dalam rumpun bangsa Melayu Proto yang tinggal di pedalaman hutan. Suku Mante beserta suku-suku yang telah disebutkan tadi ditengarai telah bermigrasi ke Aceh melalui Semenanjung Melayu.
Kenapa fenomena penampakkan suku Mante ini begitu heboh?

Jawabannya sederhana namun sangat mengejutkan. Itu karena banyak orang yang mengira bahwa saat ini Suku Mante sudah punah akibat telah berbaur dengan bangsa atau suku pendatang lainnya. Bahkan, keberadaan mereka juga belum mampu dibuktikan secara ilmiah. Semua sumber yang ada masih masih remang-remang dan kesahihannya masih simpang siur.
Namun, ada sebuah sumber yang telah dihimpun oleh kalangan peneliti sejarah dan antropologi pimpinan Christiaan Snouck Hurgronje (seorang berkebangsaan Belanda yang meliput dan meneliti wilayah Aceh secara keseluruhan) yang menyebutkan ciri-ciri suku Mante yang persis seperti yang terekam dalam video viral tersebut. Bahwasanya suku Mante adalah suku yang hidup di Rimba Raya Aceh dan punya ciri-ciri postur tubuh yang agak kecil ketimbang suku Aceh kebanyakan.
Ada juga sebuah sumber yang diambil pada sekitar tahun 80-an. Ketika itu pernah ada seorang pawang hutan bernama Gusnar Effendy yang bersumpah bahwa dirinya telah melihat suku tersebut dengan mata telanjang. Bukan hanya satu dua orang saja, namun juga ketika mereka berkelompok.
Tutur pria yang kesehariannya memang kerap menjelajah hutan ini, suku Mante adalah suku yang tinggal berkelompok dan menurut perhitungannya berjumlah sekitar 60 orang. Dan benar, tubuh mereka begitu kecil dan cenderung kerdil. Sayang, begitu melihat keberadaan Gusnar, suku terasing ini langsung berhamburan melarikan diri.
Kelompok ini, lanjut Gusnar, ia temukan di belantara pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur. Kadang ia melihat mereka di hutan-hutan Oneng, Pintu Rimba, hingga Rikit Gaib yang berlokasi di kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Tengah. Dari hasil penemuannya tersebut, ia menyimpulkan bahwa suku ini tinggal di gua-gua yang berada di antara gunung pada malam harinya dan menyusuri sungai di lembah-lembah pada siang harinya.
Suku Mante ini sebetulnya juga merupakan korban. Korban dari keserakahan kita, manusia, yang telah merusak kelestarian alam, khususnya hutan, sebagai habitat asli mereka. Selain satwa-satwa liar, suku Mante juga terpaksa harus bermigrasi ke hutan yang lebih dalam akibat banyaknya hutan yang gundul dan telah rusak.

Comments